Article Archieve

Pesawat Sinar X CT-Scan adalah pesawat sinar X yang menggunakan metode pencitraan tomografi dengan proses digital yang dapat membuat gambar 3 dimensi organ internal tubuh dari pencitraan sinar X 2 dimensi yang dihasilkan dari sejumlah data besar yang dapat dimanipulasi sesuai pencitraannya. Berdasarkan perka BAPETEN No. 8 Tahun 2011 mengenai ketentuan dinding ruangan untuk semua jenis pesawat sinar X, maka ruangan harus memiliki ketentuan sebagai berikut:

• Bata merah ketebalan 25 cm dengan ketebalan minimum 14 cm
• Untuk pesawat CT- Scan Multi Slice (MSCT: 16, 64, dan 128 irisan) dan DSCT            harus diperhatikan lompatan radiasi
• Beton dengan kerapatan jenis 2,2 g/cm³  dengan ketebalan 20 cm atau setara dengan 2 mm timah hitam (Pb), atau bisa menggunakan lapisan proteksi setara 3-4 mm timah hitam (Pb)
• Ketinggian lapisan proteksi radiasi hingga plat lantai atas (bila gedung bertingkat) atau > 3 m bila diatas ruang CT adalah atap gedung
• Pintu ruangan pesawat sinar X harus dilengkapi dengan pintu lapis Pb (timah hitam) 
• Batasan ukuran ruang CT Scan yaitu minimal 6x4x2.8 

 

S   Sementara MRI (Magnetic resonance imaging) adalah pemindaian yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menciptakan gambaran jaringan lunak dan tulang secara rinci. Berdasarkan Permenkes 24 tahun 2020 tentang Pelayanan Radiologi Klinik dengan ukuran ruang pemeriksaan 12.5x 7x 3.5 m.

Komponen MRI terdiri dari:   

1.       Magnet room

-          Berisi magnet MR dan penutupnya, meja pasien.

-          Lantai harus mampu menopang beban magnet, meja, dan aksesoris yang cukup besar

-          Ruang magnet biasanya terdapat lemari penyimpanan untuk aksesoris MR

2.       Equipment room

-          Gradient dan radiofrequency cabinet

-          Universal power supply

-          Water pump. Chiller dan

-          Helium pump

3.       Control room

Berada di luar ruang magnet. Berisi konsol operator, keyboard, perangkat komunikasi, EKG dan monitor oksigen dan perlatan komputer